Komisi V Tinjau Kondisi Infrastruktur Bali

02-11-2018 / KOMISI V
Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI Lasarus memeberikan kata sambutan saat melakukan pertemuan dengan Gubernur Bali I wayan Koster dalam rangka Kunjungan Kerja Reses ke Provinsi Bali.Foto :Nadya/rni

 

Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI Lasarus menyatakan, akan memetakan lebih dulu terhadap kebutuhan infrastruktur yang paling mendesak bagi Provinsi Bali. Mengingat ada banyak persoalan yang dihadapi Bali yaitu kemacetan, crowded-nya Bandara Ngurah Rai, hingga soal ketersediaan air bersih di Bali.

 

Hal itu diungkapkannya usai memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI dengan Gubernur Bali I Wayan Koster beserta jajaran di Kantor Gubernur Bali, Kamis (01/11/2018). Turut hadir seluruh mitra kerja Komisi V DPR RI, diantaranya Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

 

“Pertama, kita tahu Bali sekarang ini jalan juga sudah mulai macet. Tentu jalan juga menjadi prioritas utama. Makanya kita minta bagaimana skema jaringan jalan yang akan dibangun oleh Kemen PUPR yang merupakan jalan nasional, itu juga sudah disampaikan. Tentu kami akan tindak lanjuti bentuk penganggarannya,” ungkap Lasarus, usai pertemuan.

 

Persoalan Bandara juga turut mengemuka, dimana menurut data pada tahun 2026 nanti jumlah penumpang yang akan memenuhi Bandara Ngurah Rai berkisar 37,6 juta penumpang. Menurut Lasarus, saat ini dengan jumlah 21 juta penumpang lebih ditambah kondisi fasilitas yang ada, hanya dapat mampu menampung 24 juta penumpang. Tentunya ini dibutuhkan perluasan bandara atau malah dibutuhkan adanya pembangunan bandara baru.

 

“Tentu ini dalam tempo waktu 5 tahun ke depan, 37,6 penumpang ini akan terpenuhi. Jadi menurut kami, 2019 paling lama pembangunan bandara di Bali utara ini seharusnya sudah dimulai ya, paling tidak dengan penetapan lokasi dulu,” kata legislator PDI-Perjuangan itu.

 

Begitu pun dengan persoalan air bersih yang ada di Bali, Lasarus meminta Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kemen PUPR untuk dapat mengatasi persoalan krisis air bersih di Bali. Mengingat kebutuhan air bersih adalah kebutuhan yang mendasar yang akan berdampak pada daya dukung Bali sebagai pusat pariwisata dunia.

 

“Hal-hal mendasar inilah yang ingin kami petakan, supaya nanti betul-betul bisa mendapat support yang cepat dari pemerintah pusat. Karena memang tugas kami dari politik anggaran di Komisi V bersama mitra kami, baik Kemenhub maupun Kemen PUPR,” kata legislator dapil Kalimantan Barat itu.

 

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Bali I Wayan Koster juga menyatakan telah memprogramkan akan membangun Bandara baru di Kabupaten Buleleng, dengan tujuan untuk menyeimbangkan ekonomi masyarakat Bali yang ada di Bali utara dan selatan. Ia menyerahkan seutuhnya pembangunan infrastrutkur Bali ke Komisi V DPR RI, karena minimnya APBD. (ndy/sf)

BERITA TERKAIT
Kecelakaan di GT Ciawi, Bakri: DPR Akan Bentuk Panja Standardisasi Jalan Tol
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, A. Bakri HM, menyatakan bahwa pihaknya akan membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk...
Kecelakaan Maut Ciawi, Sudjatmiko Minta Perketat Pengawasan Kendaraan Niaga
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko turut prihatin atas kecelakaan maut yang terjadi di pintu tol Ciawi...
Anggaran Kemen PU Terjun Jadi 29 T, Lasarus: 1000% Saya Tak Setuju!
06-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Rapat Kerja Komisi V DPR RI pada Kamis (6/2/2025) diwarnai oleh sejumlah protes, hal ini timbul lantaran...
Terima Audiensi DPRD Sumut, Lokot Nasution: Ini Hajat Hidup Orang Banyak
06-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Lokot Nasution menerima kunjungan dari Komisi D DPRD Sumatera Utara pada...